Rintikan hujan hari ini mewarnai perasaanku yang tak pernah terungkap.
bunyi tetesan air di atap rumah ku seakan ingin menceritakan padaku
bahwa hujan juga sama sepertiku. Hujan datang memberi kesuburan pada
tanah yang kan bermanfaat bagi manusia, namun, manusia seakan tak pernah
mau terima kedatangannya, hujan dianggap menghalangi manusia untuk
melakukan apa yang harus manusia lakukan. Seperti itulah diriku, aku
selalu berusaha membuatnya bahagia, hanya untuk ingin melihat dia
melebarkan bibir manisnya di depanku, tapi dia selalu anggap itu biasa
saja, dan tak pernah mau tahu, kenapa kulakukan itu semua.
Hujan kan selalu datang memberikan kesejukan pada bumi walau harus
datang dengan rintihan gemuruh tanda tersakiti, akupun demikian, aku kan
tetap berusaha membuatmu bahagia walau harus dengan memberikan
kebahagiaanku padamu, aku kan rela menangis seumur hidupku jika itu bisa
membuatmu tersenyum.
Jika aku tak pernah kau ijinkan untuk menjadi kumbang saat engkau
memilih jadi bunga, ijinkanlah aku menjadi matahari untukmu, walau tak
pernah bertemu, namun aku tetap dapat memberikan sinarku untukmu.
Jika kau memilih untuk jadi bulan dan masih tak bisa mengijinkanku untuk
menjadi bintang yang selalu dekat denganmu, ijinkanlah aku untuk tetap
menjadi matahari, walau tak bisa bersatu, namun aku tetap dapat
memberikan sinar padamu, agar engkau tetap terlihat cantik dan indah di
pandang mata karenaku.
Tetapi jika kau memilih untuk tidak memberikan ku waktu untuk
membahagiakan mu, ijinkanlah aku untuk mengakhiri hidupku dengan
pengorbanan cintaku yang terakhir untukmu
"D", I'll Always loving you
DEDY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar