Minggu, 12 Februari 2012

Harapan ku


Rintikan hujan hari ini mewarnai perasaanku yang tak pernah terungkap. bunyi tetesan air di atap rumah ku seakan ingin menceritakan padaku bahwa hujan juga sama sepertiku. Hujan datang memberi kesuburan pada tanah yang kan bermanfaat bagi manusia, namun, manusia seakan tak pernah mau terima kedatangannya, hujan dianggap menghalangi manusia untuk melakukan apa yang harus manusia lakukan. Seperti itulah diriku, aku selalu berusaha membuatnya bahagia, hanya untuk ingin melihat dia melebarkan bibir manisnya di depanku, tapi dia selalu anggap itu biasa saja, dan tak pernah mau tahu, kenapa kulakukan itu semua. 
Hujan kan selalu datang memberikan kesejukan pada bumi walau harus datang dengan rintihan gemuruh tanda tersakiti, akupun demikian, aku kan tetap berusaha membuatmu bahagia walau harus dengan memberikan kebahagiaanku padamu, aku kan rela menangis seumur hidupku jika itu bisa membuatmu tersenyum.
Jika aku tak pernah kau ijinkan untuk menjadi kumbang saat engkau memilih jadi bunga, ijinkanlah aku menjadi matahari untukmu, walau tak pernah bertemu, namun aku tetap dapat memberikan sinarku untukmu.
Jika kau memilih untuk jadi bulan dan masih tak bisa mengijinkanku untuk menjadi bintang yang selalu dekat denganmu, ijinkanlah aku untuk tetap menjadi matahari, walau tak bisa bersatu, namun aku tetap dapat memberikan sinar padamu, agar engkau tetap terlihat cantik dan indah di pandang mata karenaku.
Tetapi jika kau memilih untuk tidak memberikan ku waktu untuk membahagiakan mu, ijinkanlah aku untuk mengakhiri hidupku dengan pengorbanan cintaku yang terakhir untukmu
"D", I'll Always loving you



DEDY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar