Minggu, 12 Februari 2012

ketakutanku

Matahari mulai terbenam, sinarnya tak mampu lagi menerangi dan menghangatkan jiwaku,
tapi aku tak akan takut.
Langit mulai gelap karena tertutupi oleh awan-awan tebal yang menutupi indahnya bulan dan 
menutupi terangnya bintang,Walau saat itu hanya ada sinar dari gemuruh yang datang tanpa suara
akupun juga ta takut
Sepi mencekam, kebisinganpun mulai meredam,,semua terasa seram dalam kesendirian malam. Semua itu takkan mampu melawan keberanianku yang terbiasa sendiri melawan kesepian, akupun juga sangat tak takut
Yang aku takutkan hanyalah saat aku mulai tak tahan menahan kelopak mata ini yang seakan ingin jatuh dan membuat aku memejamkan mata, karena pada saat itu aku akan mulai memikirkan dirimu, mengingat indah tatapanmu, lembut tanganmu, dan cantiknya wajahmu.
Aku takut memimpikan ataupun menghayalkanmu, karena aku tahu saat aku terbangun dan kembali pada diriku yang sebenarnya, aku tak akan mampu menahan sakitnya hati ini yang sangat mengerti mengapa kamu tak bisa menjadi milikku.
"D", kapan engkau akan mengerti tulusnya rasa ini?
Tahukah dirimu, aku akan siap menjadi payungmu yang mampu menahan panasnya matahari, mampu menahan dinginnya air hujan dan bahkan mampu menahan kumbang yang ingin mendekati bunga secantik dirimu.
Tak kan pernah habis rasa ini, sampai kulit dan daging di tubuh ku ini harus menjadi tanah, sampai darahku harus menjadi air dan sampai tulangku harus menjadi abu, aku akan tetap menyayangimu, walau kau tak pernah tahu rasa ini.
Dedy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar